Selasa, 28 Juli 2009

Diam adalah Emas

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Pepatah ini pasti sudah tak asing lagi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Diam adalah emas. Bukan berarti disini kita disuruh ngga usah kerja lantas bisa kehujanan emas dari langit. Melainkan lebih kearah pengendalian lidah tak bertulang. Lebih baik nda usah bicara, gitulah kasarnya arti dari diam adalah emas.

Dan sayangnya aku baru mengerti pepatah ini sekarang. Seharusnya aku tak berkomentar apa pun ketika emosi sedang berada diubun-ubun. Walhasil, komentarku berbuntut buntut lagi. Walah... beneran nda kepikiran menganggap aku lebih smart dari orang lain. Tapi, yah begitulah... wajar memang karena tulisanku memang menyiratkan aku lebih pintar dari orang lain. Mau ku ralat sudah tak mungkin karena sudah terbaca. So... mesti ngapain juga aku bingung. Dan kupikir kini hanya ada dua jalan, permohonan maaf sekiranya postinganku menyinggungmu dan keep silent jak. Cukup jadi pendengar yang baik. Gittu kali yahhhhh.

3 komentar:

Bangfad mengatakan...

entah lah...
camene keh...? bagusnye... :D

Bangfad mengatakan...

Tepat tanggal 14 Februari 2003, tingkat 2 kuliah, Angga dapat pekerjaan. Alhamdulillah, akhirnya bisa kerja, lumayan buat jajan. Dan bisa dietttttt… Tapi ternyata, ga kurus-kurus. Padahal bisa dibilang 3/4 hari berada di luar rumah

Bangfad mengatakan...

Eh lupa, dikutip dari : http://anggareni83.wordpress.com/2008/02/12/sepanjang-jalan-kenangan

..."Tepat tanggal 14 Februari 2003, tingkat 2 kuliah, Angga dapat pekerjaan. Alhamdulillah, akhirnya bisa kerja, lumayan buat jajan. Dan bisa dietttttt… Tapi ternyata, ga kurus-kurus. Padahal bisa dibilang 3/4 hari berada di luar rumah"...

Masih gak ngaku kalok NDUT