Rabu, 23 Januari 2008

Pentingnya Menghadiri Pertemuan Orang Tua dan Guru


Bismillahirrahmanirrahim

Seperti biasa Senin s.d Kamis adalah jadual Angga mengaji,
Dan seperti biasa pula setelah mengaji ngobrol dulu dengan bu Guru.
Dan sekali lagi, ada satu point yang lagi, lagi, lagi, dan berjuta lagi...
Hal-hal yang selalu dianggap remeh oleh sebagian besar orang tua murid tapi ternyata menimbulkan dampak negatif yang lumayan besar
Angga jadi ingat, bahwa sejak Angga sekolah Angga sering mendapati orang tua - orang tua yang selalu ngedumel kalo anaknya kasih undangan pertemuan orang tua dan guru.
Ada saja alasan, mulai dari sibuk, ga ada waktu, ga sempat, capek, buang-buang waktu, ga penting, dan sebagainya.

Dan sering Angga dapati orang tua - orang tua yang selalu ngeluh tentang biaya sekolah, biasanya mereka ngedumel dengan bahasa yang kira-kira seperti inilah "Guru-guru tuh ngadekan biaya ini dan itu sepihak dan ngomong-ngomong dolok ke kite".
Atau ade yang bilang guru itu korupsi dan sebagainya. Bisa jadi itu benar, namun bisa jadi itu semua salah.
Sebelum kita mengkoreksi orang lain alangkah baiknya kita mengkoreksi diri sendiri.
Wajar jika para orang tua marah-marah dan mengeluh jika ada pengeluaran biaya-biaya yang tak disangka-sangka, tapi lebih tidak wajar lagi kalo mereka marah-marah setelah sebelumnya berkata, "ikut sajalah apa hasil pertemuan orang tua & guru".

Pihak sekolah secara umum tidak mungkin mengadakan "biaya-biaya" tanpa berkonsultasi & rembukan dulu dengan pihak orang tua. Biasanya akan ada pertemuan orang tua dan guru. Isinya bisa macam-macam yang sebagian besar umumnya mengenai pembiayaan. Dari mana, untuk apa, pos-pos apa yang akan dibiayai, mekanisme, dan sebagainya.

Sayangnya moment seperti ini sering dilewatkan begitu saja oleh para orang tua. Bahkan ketika guru mengambil trik "bagi raport" untuk mengumpulkan para orang tua, yang datang bukannya orang tua, tetapi abang, paman (paman2an) dan entah siapa lagi. Walhasil, berbagai buruk sangka pun tertuju pada Guru....

Wahai Guruku, maaf kan aku jika orang tua ku dan aku sendiri sering berburuk sangka padamu. Tapi, alhamdulillah aku punya orang tua yang pengertian banget. Mereka tidak pernah menaruh curiga terhadap Guru. Bahkan seringkali mereka bertanya, ada buka apa lagi, atau ada bahan penunjang lain yang diperlukan untuk belajar????

Mari... sama-sama manfaatkan momentum silaturrahmi orang tua & guru

Tidak ada komentar: